الأربعاء، 10 نوفمبر 2021

Pernah Populer Pada Masanya, Kini Kesenian Tradisional Ini Hampir Punah

 Selain memiliki kekayaan alam yang besar, Indonesia merupakan negeri yang kaya akan budaya dan seni. Beragam budaya dan seni yang berbeda-beda dalam setiap daerah menjadi keunikan tersendiri bagi negara Indonesia. Mulai dari pakaian dan tarian tradisional sampai adat dari setiap provinsi di Indonesia memiliki perbedaan dan keindahan masing-masing. Walaupun budaya di Indonesia memiliki kesamaan dengan budaya dari negara lain namun Indonesia memiliki ciri khas dan perbedaan tersendiri dari negara lain.


Sebagai warga negara Indonesia pasti bangga dengan beragam kebudayaan yang kita miliki. Namun sekarang ini banyak sebagian dari masyarakat Indonesia yang lebih menyukai dan menyenangi kebudayaan yang berasal dari negara luar. Hal ini bukan dikarenakan masyarakat yang menyukai kebudayaan dari luar tersebut. Tetapi dapat juga dikarenakan kurangnya pengenalan terhadap kebudayaan kita sendiri. Sebenarnya kita boleh menyukai atau mempelajari budaya dari negara luar. Namun jangan lupa dengan budaya di negara sendiri. Jika sejak kecil sudah diperkenalkan dengan kebudayaan sendiri, mungkin kebudayaan kita akan tetap terus ada dan bertahan sampai sekarang.

Pada daerah pedesaan masih banyak yang menggunakan bahasa daerah, menyanyikan lagu, dan melakukan adat daerah serta menarikan tarian khas sehingga kesenian tradisional tetap hidup dan berkembang. Namun seiring berjalannya waktu bisa saja kebudayaan kita ini akan punah satu persatu jika kita tidak menjaga dan melestarikannya dengan baik.

Saat ini ada sekitar kurang lebih 40 seni asli Jawa Barat yang hampir punah seperti Topeng Menor, Ronggeng Ketuk (untuk menyambut panen padi) dan Ngaguyah Hujan. Ada juga dari Sumatera Barat seperti Talempong Unggan, Gandai, dan Tupai Janjang. Kepunahan sebuah kesenian dapat diakibatkan oleh tidak ada lagi penikmat dan juga pelaku kesenian, serta generasi penerusnya. Karena banyak kesenian tradisional yang terancam punah, pemerintah harus mendukung revitalisasi kesenian tradisional. Kita harusnya bisa memadukan dan mengembangkan kesenian dengan teknologi dan globalisasi yang semakin maju pada zaman ini.


Topeng Menor dari Jawa Barat


 Tari Ketuk Tilu atau Ronggeng Ketuk dari Jawa Barat


Talempong Unggan dari Sumatera Barat

Mungkin dengan mendirikan sanggar-sanggar budaya pada institusi pendidikan dapat menumbuhkan minat untuk mempelajari dan mencintai kebudayaan sendiri. Selain itu, adanya dana khusus untuk mengadakan suatu pagelaran atau pertunjukkan juga sangat diperlukan untuk meningkatkan kualitas dan pengetahuan masyarakat akan keberadaan kesenian dan kebudayaan Indonesia. Jika kita ingin kebudayaan Indonesia tetap ada, tidak punah dan diakui oleh negara luar, kita juga harus berusaha dan bekerja bersama-sama menjaga dan melestarikan kebudayaan bangsa Indonesia. 

musim Hujan. Rupa-rupa tari Tradisional Yang Dipercaya Untuk Memanggil Hujan

ilustrasi Tarian Memanggil Hujan, Sebuah Keunikan Budaya Indonesia gandes pamantes

Perubahan iklim yang tidak dapat diprediksi belakangan ini tentu saja membuat keresahan. Terkadang musim hujan yang terlampau panjang hingga menyebabkan banjir ataupun kemarau yang tidak berkesudahan sehingga pengairan kering. Namun, Tahukah kamu bagaimana dulu nenek moyang kita mengatasi musim kemarau?

Nah dari dulu, nenek moyang kita ternyata sudah memiliki cara untuk meminta hujan. Berbagai daerah di Indonesia memiliki ritual uniknya tersendiri guna memanggil hujan, salah satunya melalui tarian. Lalu tarian yang bagaimana untuk memanggil hujan? Penasaran?! Yuk simak bareng info unik ini bareng Gandes.

Tari Sintren

tari sintren Tarian Memanggil Hujan, Sebuah Keunikan Budaya Indonesia
Tari Sintren adalah tarian tradisional masyarakat Jawa tepatnya di daerah Cirebon Jawa Barat.

Tari Sintren adalah tarian tradisional masyarakat Jawa tepatnya di daerah Cirebon Jawa Barat. Tari ini juga disebut dengan lais yaitu bentuk tari-tarian dengan aroma mistis nan magis yang bersumber dari cerita cinta kasih Sulasih dengan Sulandono.

Sintren diperankan seorang gadis yang masih suci, dibantu oleh pawang dan diiringi gending 6 orang. Gadis tersebut dimasukkan ke dalam kurungan ayam yang berselebung kain. Pawang atau dalang kemudian berjalan memutari kurungan ayam itu sembari merapalkan mantra memanggil ruh Dewi Lanjar.

Jika pemanggilan ruh Dewi Lanjar berhasil, maka ketika kurungan dibuka, sang gadis tersebut sudah terlepas dari ikatan dan berdandan cantik, lalu menari diiringi gending.

Tari Gundala – Gundala Karo

Tari Gundala – gundala karo merupakan tarian yang berasal dari Kabupaten Karo, terletak di kawasan Bukit Barisan, Sumatera Utara.

Tari Gundala – gundala karo merupakan tarian yang berasal dari Kabupaten Karo, terletak di kawasan Bukit Barisan, Sumatera Utara. Tarian Gundala – Gundala Karo memiliki tujuan untuk memanggil hujan atau dalam bahasa batak di sebut Ndilo Wari Udan. Para penari Gundala – Gundala menggunakan kostum dengan pakaian seperti jubah dan topeng yang terbuat dari kayu.

Alkisah, zaman dahulu terjadi kesalahpahaman antara putri seorang raja dan seekor burung Gurda – Gurdi. Awalnya mereka bersahabat, namun burung Gurda – Gurdi memiliki pantangan yaitu apabila ada bagian tubuhnya terpegang oleh manusia ia akan menjadi berang dan marah.

Tanpa sengaja putri memegang paruh burung Gurda – Gurdi ketika sedang bercanda. Burung Gurda – Gurdi pun berang, lalu untuk kedua kalinya suami sang putri juga memegang bagian tubuh burung Gurda – Gurdi untuk menenangkan.  Akhirnya berakhir pertempuran antara pangeran dan burung Gurda-gurdi. Hingga berakhir dengan meninggalnya burung Gurda-gurdi.

Setelah meninggal para manusia baru menyadari bahwa hal tersebut hanyalah karena kesalahpahaman. Pada hari meninggalnya burung Gurda – Gurdi hari seketika mendung dan hujan turun dengan derasnya.

Tarian Suling Dewa

Tarian Suling Dewa Tarian Memanggil Hujan, Sebuah Keunikan Budaya Indonesia
Suling dewa merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Tarian Suling dewa merupakan salah satu kesenian tradisional yang berasal dari Bayan, Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat (NTB). Tarian ini hanya digelar ketika musim kemarau melanda. Tujuannya tentu saja untuk memohon turunnya hujan. Kesenian ini lahir ketika wilayah Bayan dilanda musim kemarau yang berkepanjangan.

Sebelum tarian berlangsung, masyarakat Bayan menentukan hari, waktu, dan tempat yang dinilai baik untuk melaksanakan ritual tersebut. Selain itu, masyarakat Bayan juga menyiapkan sesaji berupa kembang, makanan dan kapur sirih. Kapur sirih ini menjadi komponen yang paling penting dan dipercaya dapat mendatangkan hujan.

Keunikan lain yaitu dalam suling yang digunakan, ada sebuah pemahaman filosofis yang begitu mendasar dan mulia. Alat musik seruling ini menggambarkan wujud manusia, apabila seruling ini tidak diberikan hembusan nafas, maka tidak akan menghasilkan nada-nada indah. Begitu juga dengan manusia, bila raga tanpa atma atau roh, tentu tidak akan ada kehidupan.

Tari Sabet

Tari Sabet Tarian Memanggil Hujan, Sebuah Keunikan Budaya Indonesia
Tradisi tari sabet merupakan budaya masyarakat yang berasal dari Banjarnegara, Desa Karangjati.

Tradisi tari sabet merupakan budaya masyarakat yang berasal dari Banjarnegara, Desa Karangjati. Tari sabet ini salah satu bagian dari ritual Ujungan. Ujungan adalah pertarungan rotan antara dua orang yang diselingi dengan menari dan hanya diperbolehkan memukul kaki.

Melalui Tari Sabet, para warga untuk meminta hujan apabila kemarau panjang. Ritual ini hampir mirip dengan tradisi Tiban dari Blitar, Jawa Timur.

Menarik ya! Sepertinya memang ritual di Indonesia selalu dikaitkan dengan pertunjukan seni. Tidak hanya dalam bentuk lagu namun juga bentuk tarian. Meskipun saat ini perkembangan zaman sudah sangat maju, semoga keunikan ini tetap dapat lestari sampai kapan pun ya. Kalau di daerahmu tarian memanggil hujan itu seperti apa guys?

Lagi, Ini Kesenian Tradisional Jawa Barat Yang Perlu Diketahui

 

Tari Jaipong
Tari Jaipong

Kesenian daerah Jawa Barat terkenal di berbagai daerah, baik lokal maupun nasional. Bahkan keterkenalan itu sudah sampai dunia internasional. Ragam seni dan budaya yang ada di daerah tersebut memiliki keunikan tersendiri. Dari keunikan ini menimbulkan daya tarik bagi warga yang tinggal di luar daerah Jawa Barat dan turis manca negara.

Kita tahu bahwa Ibu kota Jawa Barat adalah kota Bandung yang hingga kini jadi pusat industri dan pendidikan serta gaya hidup. Bandung menjadi kota yang hidup dan dinamis. Untuk mengetahui Bandung lebih lanjut, Anda jadwalkan untuk untuk berkunjung dan kabar baiknya, kami sudah sediakan informasi rental mobil Bandung untuk Anda.

Seni daerah Jawa Barat sangat penting untuk kita ketahui bersama, apakah itu maknanya dan asal daerahnya. Mengapa? Karena kesenian merupakan warisan sejarah yang pernah ada dan harus terus dijaga atau lestarikan eksistensinya sampai kapan pun juga. Diukur dengan materi, maka kesenian tidak sebanding dengan materi. Keberadaan kesenian di suatu daerah tidak bisa diukur dengan apapun.

Kamu sudah tahu kesenian daerah lain jika sudah membaca artikel kesenian daerah Jawa Timur dan kesenian daerah Jawa Tengah serta kesenian suku Batak. Namun jika Anda belum membacanya, nanti usai selesai membaca artikel ini, Anda kami persilahkan untuk membacanya.

Menurut hemat kami, ada banyak kesenian yang ada di Jawa Barat. Simak informasinya berikut ini.

1. Tari Jaipong

Gambar Tari Jaipong yang berhubungan dengan kesenian daerah Jawa Barat
Tari Jaipong (Tirto)

Jaipongan atau Tari Jaipong sebenarnya merupakan tarian yang sudah modern karena merupakan modifikasi atau pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu. Meski modern, tetap saja masyakarkat mengenalnya sebagai tarian tradisional Jawa Barat. Tari ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung. Ada banyak alat musik yang menyelingi musik ini, yaitu: Kendang, Go’ong, Saron, Kacapi, dan lain sebagainya. Degung bisa diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika.

Ada ciri khas dari Tari Jaipong ini, yaitu musiknya yang menghentak, dimana alat musik Kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Pada umumnya, tarian ini dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau pesta pernikahan bagi warga Jawa Barat.

2. Tari Ketuk Tilu

Tari Ketuk Tilu (Youtube)

Kehadiran Tari Ketuk Tilu di masyarakat tidak ada kaitannya dengan adat tertentu atau upacara sakral tertentu namun murni sebagai pertunjukan hiburan dan pergaulan semata. Ketuk Tilu merupakan hiburan yang biasanya digelar pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas. Karenanya, Tari Ketuk Tilu ini disukai oleh banyak masyarakat terutama di pedesaan (kampung) yang jarang kegiatan hiburan.

3. Kesenian Kuda Lumping

Kuda Lumping (Wikipedia)

Kesenian Kuda Lumping ini dimainkan oleh orang yang sudah kesurupan dan menunggangi kayu yang dibentuk seperti kuda serta diiringi dengan tabuhan gendang dan terompet. Kuda Lumping adalah kesenian yang beda dari yang kesenian lain. Yang membedakan adalah dimainkan dengan cara mengundang roh halus sehingga orang yang akan memainkannya seperti kesurupan.

Beberapa hal yang aneh pada kesenia Kuda Lumping, yaitu:

3.1. Pemerannya Makan Kaca

Jika Anda pernah melihat orang yang berperan, maka Anda sudah tahu bahwa mereka benar – benar memakan kaca atau beling. Kemampuang mereka kabarnya datang dari kekuatan ghaib.

3.2. Kebal Dicambuk

Mereka yang berperan dalam kesenian Kuda Lumping juga akan mendapat cambukan layaknya kuda dicambuk. Hanya saja mereka tidak merasakan sakit ketika dicambuk meski cambukan itu terlihat sangat kuat sekali.

3.3. Kesenian Berbahaya Namun Digemari

Meski berbahaya, kesenian ini tetap saja banyak penggemar atau yang menyukainya. Hal ini terbukti ketika kesenian ini di gelar, maka akan banyak orang – orang dari berbagai lapisan masyarakat yang menyaksikannya.

Keunikan lain tentang Kuda Lumbing dapat Anda sampaikan pada kolom komentar bagi Nada yang sudah pernah menyaksikannya.

4. Wayang Golek

Wayang Golek (AyoBandung)

Persis dengan kesenian Jaipong, pementasan Wayang Golek diiringi musik Degung dan lengkap dengan Sindennya. Wayang Golek ialah kesenian tradisional dari daerah Jawa Barat, yakni pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang. Seorang Dalang mempunyai keahlian dalam menirukan berbagai suara manusia. 

Pada umumnya, Wayang Golek dipentaskan untuk acara hiburan rakyat, pesta pernikahan atau acara lainnya. Waktu pementasannya pun terbilang unik, yaitu pada malam hari (biasanya semalam suntuk) dimulai sekitar pukul 20.00 – 21.00 hingga pukul 04.00 pagi. Cerita yang dibawakan berkisar pada pergulatan antara kebaikan dan kejahatan (tokoh baik melawan tokoh jahat). Ceritanya banyak diilhami oleh budaya Hindu dari India, seperti Ramayana atau Perang Baratayudha.

5. Tari Merak

Tari Merak (Blogkulo)

Merupakan tarian tradisi suku Sunda. Tari adat ini adalah kesenian yang menggambarkan burung-burung merak yang sedang menari dengan gembira. Tarian ini dibawakan oleh penari wanita-wanita Sunda. Dan pada umumya, tarian merak ini dibawakan untuk acara perkawinan ataupun menyambut tamu dari luar daerah yang datang berkunjung ke tanah Sunda.

Pada konteks kekinian, kesenian tari ini juga sangat cocok ditampilkan untuk menyambut tamu yang datang ke daerah Jawa Barat. Apakah itu, tamunya seorang pejabat, pengusaha, tamu luar negeri dan tamu – tamu lainnya.

6. Tari Topeng

Tari Topeng (ujiansma)

Adalah tarian suku Sunda yang dibawakan oleh sekelompok orang penari pria atau wanita. Dalam menari mereka memakai topeng khas suku Sunda. Fungsi dari tarian ini untuk menyambut tamu-tamu yang ingin berkunjung datang, dan sebagai pementasan pada saat acara-acara tertentu. Seperti perkawinan, khitanan,dan sebagainya.

7. Angklung

Angklung (Tokopedia)

Kesenian Angklung adalah sebuah alat kesenian yang terbuat dari bahan bambu khusus yang ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna sekitar tahun 1938 an. Awal penggunaannya Angklung masih sebatas kepentingan kesenian lokal atau tradisional. Namun sekarang Angklung sudah mendunia sampai keluar negeri. Beberapa kesempatan banyak warga asing yang belajar alat musik Angklung.

8. Kesenian Degung

Kesenian Degung (Wikipedia)

Merupakan bagian dari adat istiadat Sunda yang biasanya dimainkan pada acara hajatan masyarakat setempat. Kesenian Degung ini digunakan sebagai musik pengiring atau musik pengantar. Degung ini merupakan gabungan dari peralatan musik khas Jawa Barat yaitu, Gendang, Goong, Kempul, Saron, Bonang, Kacapi, Suling, Rebab, dan sebagainya.

Untuk memainkan Degung pada umumnya ada seorang penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.

Degung merupakan salah satu kesenian yang paling populer di propinsi Jawa Barat, karena iringan musik Degung ini selalu dipakai dalam setiap acara hajatan yang masih menganut adat tradisional.

9. Rampak Gendang

Rampak Gendang (Indonesiakaya)

Merupakan pemainan menabuh gendang secara bersama-sama dengan memakai irama tertentu serta menggunakan cara-cara tertentu untuk melakukannya. Pada umumnya dimainkan oleh lebih dari empat orang yang telah mempunyai keahlian khusus dalam menabuh Gendang. Seringnya, Rampak Gendang ini diadakan pada acara pesta atau pada acara ritual.

10. Rengkong

Rengkong (Blogger)

Merupakan salah satu kesenian tradisional yang diwariskan oleh leluhur masyarakat Sunda. Muncul sekitar tahun 1964 di daerah Kabupaten Cianjur dan orang yang pertama kali memunculkan dan mempopulerkannya adalah H. Sopjan. Bentuk kesenian ini sudah diambil dari tata cara masyarakat sunda dahulu ketika menanam padi sampai dengan menuainya.

11. Kuda Renggong

Kuda Renggong (Indopos)

Nama lainnya adalah Kuda Depok yang merupakan salah satu jenis kesenian helaran yang terdapat di Kabupaten Sumedang, Majalengka dan Karawang. Cara pertunjukkannya yaitu, seekor kuda atau lebih di hias warna-warni, budak sunat dinaikkan ke atas punggung kuda tersebut, Budak sunat tersebut dihias seperti seorang Raja atau Satria, bisa pula meniru pakaian para Dalem Baheula, memakai Bendo, takwa dan pakai kain serta selop.

12. Kecapi Suling

Kecapi Suling (Blogger)

Kacapi Suling merupakan kesenian yang berasal dari daerah Jawa Barat, yaitu permainan alat musik tradisional Indonesia yang memadukan suara alunan Suling dengan Kacapi (kecapi), iramanya sangat merdu yang biasanya diiringi oleh Mamaos (tembang) Sunda yang memerlukan cengkok/ alunan tingkat tinggi khas Sunda, yang pada umumnya nyanyian atau lagunya dibawakan oleh seorang penyanyi perempuan, yang dalam bahasa sunda disebut Sinden. Kacapi suling ini biasanya digunakan untuk mengiringi nyanyian sunda. Sunda. Kacapi Suling berkembang pesat di daerah Cianjur dan kemudian menyebar kepenjuru Parahiangan Jawa Barat dan seluruh dunia.

13. Sintren

Sintren (Okezone)

Istilah Sintren berasal dari dua kata, yaitu ”Sinyo” dan ”trennen”. Sinyo mempunyai arti yaitu “pemuda” dan Trennen artinya “latihan”. Jadi, Sintren artinya pemuda-pemuda Indramayu yang sedang berlatih kesenian. Cara memainkan Sintren persis dengan pertunjukan sulap. Seorang penari perempuan awalnya memakai pakaian sehari-hari. Usai dimasukkan ke dalam kurungan sebesar kurungan ayam dan dimasukkan juga busana tari ke dalam kurungan tersebut, dalam beberapa saat pakaian penari tersebut telah berubah dengan pakaian tari khusus.

Kesenian ini sudah sangat jarang dijumpai pertunjukannya. Oleh karena itu, kesenian ini dijadikan sebagai seni tradisional yang memiliki ciri khas khusus yang berkembang di daerah Indramayu.

14. Blantek

Blantek (BudayaJawa)

Tari Blantek merupakan seni pertunjukan tradisional dari daerah kota Bogor. Bentuk kesenian ini hampir sama dengan Lenong Jakarta. Blantek dimainkan oleh sejumlah penari laki-laki dan perempuan dengan dialog-dialog yang yang mengundang gelak tawa penonton. Atraksi-atraksi para pemain di atas panggung banyak diwarnai dengan lawak dan permainan silat.

Seiring berjalannya waktu, saat ini kesenian Blantek sudah banyak dipengaruhi oleh kesenian Pop dan Dangdut. Masuknya musik Pop dan Dangdut ini tidak hanya berupa lagu-lagu, tetapi juga alat musiknya. Demikian pula tari Jaipongan. Cerita-cerita yang sering ditampilkan adalah Prabu Zulkarnaen dan Ngarah Barni. Alat musik yang dipakai pada setiap pertunjukan Blantek adalah Rebana (biang, katek, dan kebuk), kendang, jihan/rebab, kecrek dan gong. Dan di zaman sekarang ditambah dengan alat musik diatonis seperti gitar melodi, bas, dan keyboard.

15. Sisingaan (Odong-Odong)

Sisingaan (Wikipedia)

Kesenian Sisingaan ini sangat unik karena ada banyak namanya. Beberapa nama lain dari Sisingaan adalah: Singa Depok, Citot, Kuda Depok, Gotong Singa dan juga Odong-Odong yang merupakan khas kesenian daerah Subang, Jawa Barat. Ada semangat heroik pada kesenian ini, yaitu merupakan lambang perlawanan bagi masyarakat terhadap VOC. Kesenian Jawa Barat ini terdiri dari 8 orang pengusung sisingan, penunggang sisingan, 2 sisingan, pengiring musik dan jangan lupa juru kawih.

Berdasarkan aspek filosofis 8 (delapan) orang pengusung ini tersebut melambangkan rakyat pribumi yang tertindas dan terjajah, sedangkan sepasang singa melambangkan Belanda dan Inggris (VOC) yang menjajah Indonesia.

16. Kesenian Tarawangsa

Tarawangsa (Blogger)

Kesenian Jenreng Tarawangsa atau Tarawangsa pada umumnya dipentaskan saat acara syukuran tradisional, seperti, Ngarosulkeun, Ngaruat, Ngalaksa, Buku Taun, Panenan atau Pada acara syukuran seperti Sunatan dan Pernikahan.

Perpaduan alat musik Jentreng dan Tarawangsa ini Menghasilkan suara yang klasik dan sekilas terdengar Mistis. Kesenian ini juga terdapat dibeberapa daerah Sunda, seperti, Tasikmalaya Selatan, Rancakalong (Sumedang), , Kanekes (Banten) dan Banjaran.

Kini kamu sudah tahu apa-apa saja kesenian daerah Jawa Barat yang ada. Saatnya kamu juga beritahu teman – teman dengan mengklik (sentuh) tombol share dibawah ini. Bisa teman – teman kamu yang ada di Facebook, Twitter atau WA.

Jawa Barat Dengan Kesenian Tradisionalnya

 Oleh Kyla Damasha

Kesenian tradisional khas Jawa Barat mungkin sudah tidak terlalu asing bagi sebagian masyarakat Jakarta, melihat bahwa provinsi satu ini memang terletak begitu dekat dengan ibu kota yang dikenal sebagai Kota Metropolitan.

Jawa Barat Dengan Kesenian Tradisionalnya

Sepertinya memang sudah menjadi pengetahuan umum bahwa provinsi dengan dua suku, yaitu Jawa dan Sunda, memiliki beraneka ragam kesenian tradisional yang mana diantaranya juga cukup dikenal oleh masyarakat secara luas.

Oleh karena itu, di dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang kesenian tradisional khas Jawa Barat yang dianggap paling dikenal, terutama oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Apa sajakah itu?

Kesenian Tradisional Khas Jawa Barat

Secara umum, kesenian tradisional khas Jawa Barat terbagi menjadi tiga kategori, yaitu tarian daerah, lagu daerah, dan alat musik. Yuk disimak bersama-sama!

1. Lagu Daerah

  • Bubuy Bulan

Lagu daerah yang termasuk ke dalam kesenian tradisional khas Jawa Barat pertama adalah Bubuy Bulan yang merupakan salah satu lagu berbahasa Sunda. Lagu ciptaan Benny Korda ini dapat dikatakan menjadi lagu yang cukup dikenal, terutama oleh masyarakat dari Jawa Barat itu sendiri.

Bahkan, tak jarang lagu ini sudah diajarkan kepada anak-anak sejak menduduki Sekolah Tingkat Dasar hingga Menengah Atas. Bubuy Bulan merupakan lagu yang bercerita tentang kesedihan seseorang yang baru saja ditinggalkan oleh sang kekasih.

  • Manuk Dadali

Lagu daerah selanjutnya yang juga termasuk ke dalam kesenian tradisional khas Jawa Barat adalah Manuk Dadali yang apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia, maka berarti Burung Garuda.

(Baca Juga: Kesenian Tradisional Khas Jawa Tengah)

Diciptakan pada tahun 1926 oleh seorang penulis lagu berbahasa Sunda, Sambas Mangundikarta, dapat dilihat bahwa lagu ini mengandung nasionalisme sekaligus menampilkan sosok gagah dari sang garuda yang merupakan lambang kesaktian Indonesia.

  • Bajing Luncat

Kesenian tradisional khas Jawa Barat yang terakhir kita masukan ke dalam daftar yaitu lagu daerah berjudul Bajing Luncat. Bajing Luncat atau yang bisa diartikan sebagai Tupai Luncat merupakan salah satu lagu yang diciptakan oleh seorang komposer Sunda terkenal, Kosaman Djaja.

Lagu ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang kecewa karena wanita pujaannya justru bersanding dengan pria lain dan membuat ia menyesal kenapa tidak mempersunting wanita tersebut sedari dulu.

2. Tarian Tradisional

  • Tari Topeng

Tari Topeng - Jawa Barat Dengan Kesenian Tradisionalnya

Setelah membahas tentang beberapa lagu daerah, maka sekarang saatnya kita membahas tentang tarian tradisional. Pertama ada Tari Topeng yang berasal dari Cirebon. Kesenian tradisional khas Jawa Barat ini diambil dari cerita rakyat mengenai Sunan Gunung Jati yang saat itu sedang menguasai kota Cirebon, hingga suatu saat ia diserang oleh Pangeran Welang dan ia tak mampu menandingi kekuatan sang pangeran.

Bentuk topeng yang digunakan di dalam tari topeng memiliki 13 warna, yang mana masing-masing memiliki makna serta karakteristik yang berbeda-beda. Namun, akhir-akhir ini yang sering digunakan adalah warna putih dan merah. Sementara itu bentuk dari topeng yang digunakan pun selalu dipilih tergantung dari tema yang tengah diusung.

  • Tari Merak

Tari Merak - Jawa Barat Dengan Kesenian Tradisionalnya

Selanjutnya ada Tari Merak yang berasal dari tanah Pasundan. Tarian ini dibuat oleh Raden Tjetje Somantri yang membuatnya karena terinspirasi dari burung merak. Sejak dahulu kala, burung merak itu sendiri merupakan lambang dari mahkota. Oleh karena itu, sang penari pun juga selalu mengenakan atribut berupa mahkota ketika tengah memperagakannya.

Diiringi oleh alat musik gamelan, tari merak biasanya diperagakan oleh 3 orang dan saat ini juga menjadi salah satu tari daerah Indonesia yang cukup dikenal hingga ke mancanegara.

  • Tari Jaipong

Tari Jaipong - Jawa Barat Dengan Kesenian Tradisionalnya

Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Tari Jaipong merupakan salah satu kesenian tradisional khas Jawa Barat yang cukup terkenal dan sudah mulai dilestarikan Kembali oleh sebagian orang pecinta budaya. Saking terkenalnya, bahkan tarian ini juga memiliki komunitas tersendiri, yaitu komunitas penari Jaipong.

Tarian asal Sunda dan diciptakan oleh Gugum Gumbira ini seringkali dipentaskan di berbagai acara formal, seperti acara pemerintahan maupun pernikahan. Meskipun dulu tarian ini sempat mengundang kontroversial karena dianggap memiliki gerakan yang cukup sensual serta memperlihatkan keindahan lekukan tubuh, namun saat ini sudah banyak sekali negara-negara yang mengakui keberadaan Tari Jaipong sebagai salah satu kesenian tradisional dari Indonesia.

3. Alat Musik Tradisional

  • Angklung

Angklung - Jawa Barat Dengan Kesenian Tradisionalnya

Kesenian tradisional khas Jawa Barat yang akan kita bahas terakhir adalah alat musik tradisionalnya. Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan alat musik angklung, bukan? Alat musik yang memiliki nada ganda ini memang cukup terkenal dan sudah sering diajarkan kepada anak-anak di sekolah, terutama pada jenjang Sekolah Dasar.

Terbuat dari bambu yang dipotong ujungnya serta dimainkan dengan cara menggoyangkannya, suara yang dihasilkan dari angklung ini berasal dari benturan badan pada bambu yang memiliki nada-nada. Angklung itu sendiri dapat digolongkan sebagai alat musik idiofon atau alat musik tradisional yang mampu menghasilkan suara pada keseluruhan alat musik itu sendiri.

  • Suling

Suling - Jawa Barat Dengan Kesenian Tradisionalnya

Alat musik tradisional lainnya yang tak kalah terkenal dari angklung adalah suling, yang juga sama-sama terbuat dari bahan dasar bambu. Sebenarnya, suling tak hanya bisa terbuat dari bambu saja, melainkan beberapa juga ada yang terbuat dari kayu.

Suling memiliki lubang-lubang yang dapat mengatur nada. Sementara itu, cara memainkannya yaitu dengan cara ditiup. Jumlah lubang pada suling bervariasi, tergantung dari kebutuhan lagu yang tengah diiringi olehnya. Hanya saja, pada umumnya suling yang paling sering digunakan memiliki empat buah lubang.

  • Kacapi

Kacapi - Jawa Barat Dengan Kesenian Tradisionalnya

Alat musik terakhir yang akan kita bahas di dalam kesenian tradisional khas Jawa Barat ialah kacapi. Kacapi merupakan salah satu jenis alat musik yang memiliki peran penting di dalam tembang Sunda. Apabila dilihat dari fungsinya, kacapi itu sendiri terbagi menjadi dua bagian ketika mengiringi musik tradisional Sunda, yaitu kacapi induk dan kacapi anak.

Kacapi induk berperan dalam memulai musik, menentukan tempo, dan memiliki 18 – 20 buah senar. Sementara itu, kacapi anak berperan dalam mengiringi musik dengan frekuensi tinggi dan memiliki 15 buah senar saja.

Jadi, itulah beberapa kesenian tradisional khas Jawa Barat yang sekiranya cukup dikenal di antara masyarakat dari berbagai lapisan. Meskipun saat ini kita sudah dapat menyaksikan dan mempelajari beberapa kesenian tradisional tersebut di internet, tentu akan jauh lebih menyenangkan apabila kita menyaksikannya secara langsung yang dipentaskan oleh masyarakat lokal, bukan?

Oleh karena itu, bagi kamu yang gemar mempelajari budaya mungkin saat ini sudah mulai merencanakan perjalanan liburanmu di masa yang akan datang. Meskipun hanya sebatas Jawa Barat, jelas tak dapat dipungkiri bahwa perjalanan akan terasa jauh lebih hemat jika kamu memiliki kartu kredit yang memberikan begitu banyak promo yang kamu butuhkan.

Jadi, apakah saat ini kamu sudah memiliki kartu kredit yang dapat menemani perjalanan liburanmu? Meskipun kita belum tahu kapan kondisi akan kembali normal karena virus corona Covid-19 yang masih mewabah, tentu bukan berarti kamu tidak bisa mengajukan kartu kredit.

Kamu bisa mulai mempersiapkan perjalanan liburanmu dengan mulai mengajukan kartu kredit lho. Jika bingung dimana tempat yang bisa menyediakan pelayananan pengajuan kartu kredit secara online dimanapun dan kapanpun tanpa perlu ke luar rumah, segera ajukan saja di CekAja.com.