Oleh Kyla Damasha
Kesenian tradisional khas Jawa Barat mungkin sudah tidak terlalu asing bagi sebagian masyarakat Jakarta, melihat bahwa provinsi satu ini memang terletak begitu dekat dengan ibu kota yang dikenal sebagai Kota Metropolitan.
Sepertinya memang sudah menjadi pengetahuan umum bahwa provinsi dengan dua suku, yaitu Jawa dan Sunda, memiliki beraneka ragam kesenian tradisional yang mana diantaranya juga cukup dikenal oleh masyarakat secara luas.
Oleh karena itu, di dalam kesempatan kali ini kita akan membahas tentang kesenian tradisional khas Jawa Barat yang dianggap paling dikenal, terutama oleh masyarakat Indonesia itu sendiri. Apa sajakah itu?
Kesenian Tradisional Khas Jawa Barat
Secara umum, kesenian tradisional khas Jawa Barat terbagi menjadi tiga kategori, yaitu tarian daerah, lagu daerah, dan alat musik. Yuk disimak bersama-sama!
1. Lagu Daerah
Bubuy Bulan
Lagu daerah yang termasuk ke dalam kesenian tradisional khas Jawa Barat pertama adalah Bubuy Bulan yang merupakan salah satu lagu berbahasa Sunda. Lagu ciptaan Benny Korda ini dapat dikatakan menjadi lagu yang cukup dikenal, terutama oleh masyarakat dari Jawa Barat itu sendiri.
Bahkan, tak jarang lagu ini sudah diajarkan kepada anak-anak sejak menduduki Sekolah Tingkat Dasar hingga Menengah Atas. Bubuy Bulan merupakan lagu yang bercerita tentang kesedihan seseorang yang baru saja ditinggalkan oleh sang kekasih.
Manuk Dadali
Lagu daerah selanjutnya yang juga termasuk ke dalam kesenian tradisional khas Jawa Barat adalah Manuk Dadali yang apabila diartikan dalam Bahasa Indonesia, maka berarti Burung Garuda.
(Baca Juga: Kesenian Tradisional Khas Jawa Tengah)
Diciptakan pada tahun 1926 oleh seorang penulis lagu berbahasa Sunda, Sambas Mangundikarta, dapat dilihat bahwa lagu ini mengandung nasionalisme sekaligus menampilkan sosok gagah dari sang garuda yang merupakan lambang kesaktian Indonesia.
Bajing Luncat
Kesenian tradisional khas Jawa Barat yang terakhir kita masukan ke dalam daftar yaitu lagu daerah berjudul Bajing Luncat. Bajing Luncat atau yang bisa diartikan sebagai Tupai Luncat merupakan salah satu lagu yang diciptakan oleh seorang komposer Sunda terkenal, Kosaman Djaja.
Lagu ini menceritakan tentang seorang laki-laki yang kecewa karena wanita pujaannya justru bersanding dengan pria lain dan membuat ia menyesal kenapa tidak mempersunting wanita tersebut sedari dulu.
2. Tarian Tradisional
Tari Topeng
Setelah membahas tentang beberapa lagu daerah, maka sekarang saatnya kita membahas tentang tarian tradisional. Pertama ada Tari Topeng yang berasal dari Cirebon. Kesenian tradisional khas Jawa Barat ini diambil dari cerita rakyat mengenai Sunan Gunung Jati yang saat itu sedang menguasai kota Cirebon, hingga suatu saat ia diserang oleh Pangeran Welang dan ia tak mampu menandingi kekuatan sang pangeran.
Bentuk topeng yang digunakan di dalam tari topeng memiliki 13 warna, yang mana masing-masing memiliki makna serta karakteristik yang berbeda-beda. Namun, akhir-akhir ini yang sering digunakan adalah warna putih dan merah. Sementara itu bentuk dari topeng yang digunakan pun selalu dipilih tergantung dari tema yang tengah diusung.
Tari Merak
Selanjutnya ada Tari Merak yang berasal dari tanah Pasundan. Tarian ini dibuat oleh Raden Tjetje Somantri yang membuatnya karena terinspirasi dari burung merak. Sejak dahulu kala, burung merak itu sendiri merupakan lambang dari mahkota. Oleh karena itu, sang penari pun juga selalu mengenakan atribut berupa mahkota ketika tengah memperagakannya.
Diiringi oleh alat musik gamelan, tari merak biasanya diperagakan oleh 3 orang dan saat ini juga menjadi salah satu tari daerah Indonesia yang cukup dikenal hingga ke mancanegara.
Tari Jaipong
Sudah menjadi pengetahuan umum bahwa Tari Jaipong merupakan salah satu kesenian tradisional khas Jawa Barat yang cukup terkenal dan sudah mulai dilestarikan Kembali oleh sebagian orang pecinta budaya. Saking terkenalnya, bahkan tarian ini juga memiliki komunitas tersendiri, yaitu komunitas penari Jaipong.
Tarian asal Sunda dan diciptakan oleh Gugum Gumbira ini seringkali dipentaskan di berbagai acara formal, seperti acara pemerintahan maupun pernikahan. Meskipun dulu tarian ini sempat mengundang kontroversial karena dianggap memiliki gerakan yang cukup sensual serta memperlihatkan keindahan lekukan tubuh, namun saat ini sudah banyak sekali negara-negara yang mengakui keberadaan Tari Jaipong sebagai salah satu kesenian tradisional dari Indonesia.
3. Alat Musik Tradisional
Angklung
Kesenian tradisional khas Jawa Barat yang akan kita bahas terakhir adalah alat musik tradisionalnya. Kamu pasti sudah tidak asing lagi dengan alat musik angklung, bukan? Alat musik yang memiliki nada ganda ini memang cukup terkenal dan sudah sering diajarkan kepada anak-anak di sekolah, terutama pada jenjang Sekolah Dasar.
Terbuat dari bambu yang dipotong ujungnya serta dimainkan dengan cara menggoyangkannya, suara yang dihasilkan dari angklung ini berasal dari benturan badan pada bambu yang memiliki nada-nada. Angklung itu sendiri dapat digolongkan sebagai alat musik idiofon atau alat musik tradisional yang mampu menghasilkan suara pada keseluruhan alat musik itu sendiri.
Suling
Alat musik tradisional lainnya yang tak kalah terkenal dari angklung adalah suling, yang juga sama-sama terbuat dari bahan dasar bambu. Sebenarnya, suling tak hanya bisa terbuat dari bambu saja, melainkan beberapa juga ada yang terbuat dari kayu.
Suling memiliki lubang-lubang yang dapat mengatur nada. Sementara itu, cara memainkannya yaitu dengan cara ditiup. Jumlah lubang pada suling bervariasi, tergantung dari kebutuhan lagu yang tengah diiringi olehnya. Hanya saja, pada umumnya suling yang paling sering digunakan memiliki empat buah lubang.
Kacapi
Alat musik terakhir yang akan kita bahas di dalam kesenian tradisional khas Jawa Barat ialah kacapi. Kacapi merupakan salah satu jenis alat musik yang memiliki peran penting di dalam tembang Sunda. Apabila dilihat dari fungsinya, kacapi itu sendiri terbagi menjadi dua bagian ketika mengiringi musik tradisional Sunda, yaitu kacapi induk dan kacapi anak.
Kacapi induk berperan dalam memulai musik, menentukan tempo, dan memiliki 18 – 20 buah senar. Sementara itu, kacapi anak berperan dalam mengiringi musik dengan frekuensi tinggi dan memiliki 15 buah senar saja.
Jadi, itulah beberapa kesenian tradisional khas Jawa Barat yang sekiranya cukup dikenal di antara masyarakat dari berbagai lapisan. Meskipun saat ini kita sudah dapat menyaksikan dan mempelajari beberapa kesenian tradisional tersebut di internet, tentu akan jauh lebih menyenangkan apabila kita menyaksikannya secara langsung yang dipentaskan oleh masyarakat lokal, bukan?
Oleh karena itu, bagi kamu yang gemar mempelajari budaya mungkin saat ini sudah mulai merencanakan perjalanan liburanmu di masa yang akan datang. Meskipun hanya sebatas Jawa Barat, jelas tak dapat dipungkiri bahwa perjalanan akan terasa jauh lebih hemat jika kamu memiliki kartu kredit yang memberikan begitu banyak promo yang kamu butuhkan.
Jadi, apakah saat ini kamu sudah memiliki kartu kredit yang dapat menemani perjalanan liburanmu? Meskipun kita belum tahu kapan kondisi akan kembali normal karena virus corona Covid-19 yang masih mewabah, tentu bukan berarti kamu tidak bisa mengajukan kartu kredit.
Kamu bisa mulai mempersiapkan perjalanan liburanmu dengan mulai mengajukan kartu kredit lho. Jika bingung dimana tempat yang bisa menyediakan pelayananan pengajuan kartu kredit secara online dimanapun dan kapanpun tanpa perlu ke luar rumah, segera ajukan saja di CekAja.com.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar